Majas Paralelisme Adalah: Pengertian,Jenis Fungsi dan Contohnya
Majas paralelisme adalah salah satu majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam karya sastra. Majas ini sangat penting karena mampu meningkatkan keindahan dan kualitas karya sastra. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang pengertian, jenis, dan contoh penggunaan majas paralelisme dalam karya sastra. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan majas paralelisme dalam karya sastra dan meningkatkan apresiasi terhadap nilai estetika dari karya sastra.
Pengertian Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah salah satu gaya bahasa atau majas yang digunakan untuk mengulang atau membandingkan struktur gramatikal atau unsur-unsur dalam sebuah kalimat dengan pola yang sama atau serupa.
Dalam majas ini, struktur kalimat yang diulang akan memiliki arti yang mirip, sehingga tercipta kesan yang indah dan memukau bagi pembaca. Contoh dari majas paralelisme dapat ditemukan dalam berbagai karya sastra seperti puisi, prosa, dan drama.
Jenis-jenis Majas Paralelisme
Terdapat beberapa jenis majas paralelisme, di antaranya:
1. Membandingkan kata-kata dalam urutan yang sama
Majas paralelisme jenis ini mengulang struktur gramatikal atau kata-kata dalam urutan yang sama pada bagian kalimat atau ayat yang berbeda. Contohnya:
- Makanan enak membuat kita senang, minuman enak membuat kita senang.
- Ibu memasak dengan hati, ayah bekerja dengan hati.
Majas paralelisme jenis ini mengulang struktur gramatikal atau kata-kata dalam urutan yang berbeda pada bagian kalimat atau ayat yang berbeda. Contohnya:
- Berkarya untuk mengekspresikan diri, berkarya untuk memperkaya diri.
- Membaca adalah mengetahui dunia, menulis adalah mengungkapkan dunia.
3. Membandingkan ide atau konsep dalam urutan yang sama
Majas paralelisme jenis ini mengulang struktur kalimat atau ayat dalam urutan yang sama, namun mengandung ide atau konsep yang berbeda. Contohnya:
- Hidup harus berani, cinta harus tulus.
- Berjuang untuk kebebasan, memperjuangkan hak asasi manusia.
4. Membandingkan ide atau konsep dalam urutan yang berbeda
Majas paralelisme jenis ini mengulang struktur kalimat atau ayat dalam urutan yang berbeda, namun mengandung ide atau konsep yang berbeda. Contohnya:
- Ketulusan membuat hidup indah, kejujuran membuat hidup aman.
- Keadilan adalah hak setiap manusia, perdamaian adalah kebutuhan setiap manusia.
Fungsi dan Tujuan Penggunaan Majas Paralelisme
Penggunaan majas paralelisme dalam karya sastra memiliki beberapa fungsi dan tujuan, di antaranya:
1. Meningkatkan keindahan dan kualitas karya sastra
Majas paralelisme mampu menciptakan efek estetika dan melengkapi unsur keindahan dalam karya sastra. Dengan penggunaan majas ini, karya sastra akan terdengar lebih harmonis, indah, dan memukau.
2. Meningkatkan daya tarik dan memperkuat efek retorika dari tulisan
Majas paralelisme dapat memberikan daya tarik yang kuat pada karya sastra dan membuat pembaca atau pendengar terkesan dengan tulisan tersebut. Selain itu, majas paralelisme juga dapat memperkuat efek retorika dari tulisan, seperti memberikan penegasan atau pengulangan pada ide atau konsep tertentu.
3. Meningkatkan pemahaman dan kesan yang diinginkan dari karya sastra
Dalam karya sastra, majas paralelisme juga dapat digunakan untuk memberikan kesan atau pemahaman yang lebih jelas dan efektif pada pembaca atau pendengar. Dengan penggunaan majas ini, ide atau konsep yang ingin disampaikan akan lebih mudah dipahami dan lebih melekat dalam ingatan.
Dengan demikian, penggunaan majas paralelisme dalam karya sastra memiliki peran yang penting dalam menciptakan kualitas tulisan yang lebih baik dan menghasilkan efek estetika yang memukau pada pembaca atau pendengar.
Contoh-contoh Penggunaan Majas Paralelisme dalam Karya Sastra
Majas paralelisme seringkali digunakan dalam karya sastra. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan majas paralelisme dalam karya sastra:
1. Contoh penggunaan majas paralelisme dalam puisi "Aku" karya Chairil Anwar:
Aku ini binatang jalang
dari kumpulannya terbuang
biar peluru menembus kulitku
akan kuat aku berdiri
menentang badai yang menghadang
Dalam puisi ini, terdapat pengulangan pada struktur gramatikal yang sama pada setiap baris, yaitu "aku ini". Majas paralelisme ini menghasilkan efek ritmis dan memberikan penekanan pada karakter pemberontak dalam puisi tersebut.
2. Contoh penggunaan majas paralelisme dalam novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata:
Hidup itu hanya berlangsung sekali. Jangan biarkan hidupmu terjebak dalam kesia-siaan. Berilah arti hidupmu.
Dalam contoh ini, terdapat pengulangan pada struktur kalimat yang sama, yaitu "hidup itu". Pengulangan ini memberikan penekanan pada pentingnya memaknai hidup dan tidak melewatkan waktu yang berharga.
3. Contoh penggunaan majas paralelisme dalam drama "Romeo dan Juliet" karya William Shakespeare:
To be or not to be, that is the question:
Whether 'tis nobler in the mind to suffer
The slings and arrows of outrageous fortune,
Or to take arms against a sea of troubles
Dalam monolog ini, terdapat pengulangan pada struktur gramatikal dan kata yang sama pada setiap baris. Majas paralelisme ini memberikan efek ritmis dan penegasan pada pertanyaan tentang keberadaan dan pentingnya mengambil tindakan dalam hidup.
4. Contoh penggunaan majas paralelisme dalam pidato "I Have a Dream" karya Martin Luther King Jr.:
I have a dream that one day this nation will rise up
and live out the true meaning of its creed:
"We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal."
Dalam pidato ini, terdapat pengulangan pada struktur kalimat yang sama, yaitu "I have a dream" pada awal setiap paragraf. Pengulangan ini memberikan penegasan pada harapan dan impian yang ingin dicapai. Selain itu, terdapat juga pengulangan pada kata "equal" yang memberikan penekanan pada pentingnya kesetaraan dalam masyarakat.
Kesimpulan:
Majas paralelisme merupakan salah satu majas yang sering digunakan dalam karya sastra. Penggunaan majas ini dapat meningkatkan keindahan dan kualitas karya sastra, memperkuat efek retorika dari tulisan, dan meningkatkan pemahaman dan kesan yang diinginkan dari karya sastra.
Beberapa contoh penggunaan majas paralelisme dalam karya sastra antara lain dalam puisi, novel, drama, dan pidato. Dalam setiap contohnya, penggunaan majas paralelisme memberikan efek estetika dan membuat tulisan tersebut lebih indah, menarik, dan mudah dipahami.
Dengan demikian, pengetahuan tentang majas paralelisme dapat membantu para penulis dalam menciptakan karya sastra yang lebih baik dan memukau.
Posting Komentar untuk "Majas Paralelisme Adalah: Pengertian,Jenis Fungsi dan Contohnya"